Jumat, 08 Oktober 2010

Perancangan Sudomo


Kontaktor Magnit
Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan. Bila koil (kumparan magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnit menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open) menjadi sambung, dan kontak NC (normally close) menjadi lepas. Pada kontaktor magnit arus bolak-balik, inti magnit dipasang cincin hubung singkat dengan tujuan agar jangkar saat ditarik inti magnit tidak bergetar yang menimbulkan bunyi dengung (karena pada arus bolak-balik frekuensi 50 Hz, berarti dalam 1 detik inti magnit menarik dan mele-pas jangkar sebanyak 50 periode, sehingga menimbulkan getaran).
Berdasarkan fungsinya, kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam, yaitu kontak utama dan kontak bantu.
1. Kontak Utama
Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal, sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban). Terminal keluarnya yang ke beban (2, 4, dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay).
2. Kontak Bantu
Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis, karena arus yang melaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol). Penulisan terminal kontak-kontak bantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit, yaitu untuk kontak-kontak NC, digit dari kedua terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untuk kontak-kontak NO, digit dari kedua terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4. Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer), kontak-kontak NC, digit dari kedua terminal-terminalnya dengan angka 5 – 6. dan untuk kontak-kontak NC nya, digit dari kedua terminal-terminalnya dengan angka 7 – 8. Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut :
- Untuk kontak bantu biasa : -Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentu :
NC = 1 – 2 NC 5 – 6
NO = 3 – 4 NO 7 – 8

Kontaktor Timer (Timer Mekanik)
Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis. Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi. Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah ditentukan. Biasanya kontaktor timer ini disebut timer.

Timer Elektronik
Timer elektronik lebih akurat dan dapat diulang kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan timer mekanik, harganya juga lebih murah. Pada umumnya timer elektronik memerlukan catu 24 hingga 48 VDC atau untuk jenis AC memerlukan catu 24 hingga 240 VAC. Timer elektronik terbuat dari bahan semi-konduktor dan dapat diatur waktu pensaklaran dari 0.05 detik hingga 60 jam dengan tingkat akurasi 5%, dan reliabilitas. Sedangkan relay multifungsi elektronik dasarnya adalah relay yang dikontrol dengan mikroprosesor, yang dapat menghasilkan fungsi pewaktu 10 fungsi atau bahkan lebih banyak, dengan variasi pilihan on delay atau off-delay lebih banyak, serta beberapa pilihan pulsa pada outputnya.

Macam-Macam Kontaktor Timer (Timer Mekanik)
1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay).
2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay).
3. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati.
4. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu.


Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)
Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting yang diberikan.
Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontaktor akan kembali terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC masih tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka relay akan kembali tertutup.

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)
Timer ini bekerjanya berkebalikan dengan timer On Delay, saat kontaktor magnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga, namun setelah tegangan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif, maka kontak yang aktif tadi akan menjadi tidak aktif setelah waktu yang ditentukan.
Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup.

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati
Timer ini bekerjanya merupakan gabungan dari On delay dan Off Delay.
Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontak kontaktor akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka seperti kondisi awal.

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu
Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1 Hz. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas/hidup-mati secara periodik/kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif. Timer jenis ini biasanya digunakan untuk menyalakan lampu kedap-kedip sebagai suatu indikasi. Misalkan untuk lampu announciator pada saat gangguan di gardu induk, lampu tersebut akan kedap-kedip secara terus menerus dan hanya akan mati apabila dilakukan reset.

Kontaktor Magnit (Saklar Kemagnetan)

Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan daya magnit, dan digunakan untuk mengontrol perlengkapan dari jarak jauh, seperti rangkaian motor, lampu indikator
Perbedaan antara Relay dengan Kontaktor:
1.Relay
* Ukurannya lebih kec

1. Sekering (Pengaman arus)
Sekering digunakan sebagai pengaman rangkaian terhadap gangguan hubung singkat dibandingkan dengan CB, pengaman jenis sekering ini lebih terpercaya. Sebab CB kadang-kadang tidak berfungsi karana mekanismenya. Jenis sekering (fuse) benerjanya secara manuan sekering patrem dan otomatis secara thermis.
2. Circuit breaker
Circuit breaker bekerjanya berdasarkan magnetik, thermis, fungsinya alat penghubung yang dilengkapi sistem pengaman arus secara otomatis. Bila arus beban melebihi ukuran CB, maka akan putus secara otomatis.
3. Selector switch
Fungsinya untuk memilih rangkaian kerja yang akan dikehendaki digunakan pada rangkaian kontrol dua kawat, misalkan untuk memilih tegangan beban 110 Volt atau 220 Vollt.
4. Pushbutton
Fungsinya sebagai tombol tekan on / off, bekerjanya secara manual, posisi kontaknua normaly open , dan normally cloosed, Digunakan pada kontrol direct on line, kontrol delta bintang. kontol switch menggunakan auto trafo, pada jaringan motor tiga fasa.
5. Magnetig kontaktor.
Fungsi kerjanya seperti relay, kontaktor sebagai penghubung yang digerakkan secara kerja magnetik, sebagai pemutus dan penghubung rangkaian cabang. Operasinya untuk mengontrol motor tiga fasa yaqng dilengkapi dengan relay beban lebih
6. Selector pushbutton
Fungsinya kerja ganda sebagai selector switch dan pushbutton dalam satu unit rangkaian, menghubungkan pada posisi kontak dapat memilih tombol tekan yang dikehendaki.
7. Overload relay
Fungsinya mengaman kan kerja motor bila terjadi beban lebih , setting nominal arus pada motor menurut PECPS 110 % dari arus kerja motor (arus nominal)

1 komentar: